Kumpulan Sajak -2
AKU BUKANLAH ILUSI Di bawah pohon yang hampir tua, kaki-kaki kita saling mengetuki rumput yang basah dan beraroma embun Mata kita ditetesi air yang menggelinding jatuh dari dedaunan di atas kepala Telapak tangan yang kasar mulai menyapu sebagian wajahku yang bersemu Menutupi sebagian rasa malu dan menyeruput hening di bibir Aku tak bisa menahan ayunan irama dari detak jantung yang semakin kencang Aku dirundung kesepian atas kepergian Aku-ku yang rupawan Berhetilah… Berhentilah menebak-nebak Aku bukan lagi berwajah ilusi Namun, entah nyawamu selalu menafikkan kenyataanku Sampai fisikku semakin kusam tersapu waktu Dan bau rambutku yang khas atas sengatan matahari yang tak bertanggung jawab Kuku-kuku meleleh hingga menjelma menjadi stupa yang terinjak kaki-kaki kita yang bersebelahan Sungguh, aku bukan ironi dari hutan belantara Yang menyambangi logika dan mengaduk-aduk kuasa Tuhan Mestinya kau tahu kalau aku bukanlah ilusi